Latest Updates

Daftar Karbon Aktif yang Dijual

Untuk Pemesanan dan Info Harga Semua Produk Karbon Aktif Hubungi Fast Respond di nomer yang tertera di bawah posting ini.

Jual Karbon Aktif Calgon Indonesia | Harga Karbon Aktif Calgon Indonesia | Beli Karbon Aktif Calgon Indonesia
Jual Karbon Aktif Carbotech Indonesia | Harga Karbon Aktif Carbotech Indonesia | Beli Karbon Aktif Carbotech Indonesia
Jual Karbon Aktif Haycarb Indonesia | Harga Karbon Aktif Haycarb Indonesia | Beli Karbon Aktif Haycarb Indonesia
Jual Karbon Aktif Jacobi Indonesia | Harga Karbon Aktif Jacobi Indonesia | Beli Karbon Aktif Jacobi Indonesia
Jual Karbon Aktif Kowa Indonesia | Harga Karbon Aktif Kowa Indonesia | Beli Karbon Aktif Kowa Indonesia
Jual Karbon Aktif Kuraray Indonesia | Harga Karbon Aktif Kuraray Indonesia | Beli Karbon Aktif Kuraray Indonesia
Jual Karbon Aktif Norit Indonesia | Harga Karbon Aktif Norit Indonesia | Beli Karbon Aktif Norit Indonesia

Untuk informasi dan pemesanan hubungi:
022 723 8019
022 6372 4915
0856 2476 9005
0821 4000 2080 (Fajri)
0821 2742 4060 (Ghani)
0812 2015 1631 (Randi)
0821 2742 3050 (Rusmana)
0812 2165 4304 (Yanuar)
0857 2352 9677 (WA)
0818 0906 4845 (WA)
0813 2259 9149 (WA)
7C232720 (BBM)

e-mail: adywater@gmail.com

Kantor Pusat Bandung:
Jalan Mande Raya No. 26, RT/RW 01/02 Cikadut-Cicaheum, Bandung 40194

Kantor Cabang Jakarta:
Jalan Kemanggisan Pulo 1, No. 6, RT/RW 01/08, Kelurahan Pal Merah, Kecamatan Pal Merah, Jakarta Barat 11480

Kantor Cabang Bekasi:
Jalan Bintara Jaya Raya No. 3, Bekasi Barat 17136

Kantor Cabang Surabaya:
Jalan Jend. S. Parman Gg. IVA No.8, Waru, Kec. Sidoarjo, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur 61256

Our Official Websites:
www.adywater.com
www.alatlab.org
www.alatdometer.com
www.bodcodmeter.com
www.conductivitymeter.net
www.karbonaktif.org
www.membranro.com
www.pasirsilika.com
www.pasirkuarsa.org
www.turbidutymeter.com
www.tocanalyzer.net

Jual Resin Anion Kation - Jual Resin Dowex

Jual Resin Anion Kation - Jual Resin Dowex

Jual Resin Anion Kation - Jual Resin Dowex


SEJARAH PENEMUAN RESIN PENUKAR ION DAN JENIS-JENISNYA

 Sejarah pertukaran ion sebenarnya sama usianya dengan peradaban manusia itu
sendiri, yaitu dimulai pada saat mereka memperhatikan tanah tempatnya berpijak. Gejala
pertukaran ion berlangsung di seluruh alam semesta: jauh lebih banyak ion dari pada
molekul netral. Catatan sejarah, Aristoteles (384-322 SM), mengamati bahwa air laut
ataupun air kotoran, bila dilewatkan melalui lapisan pasir atau batuan, akan menghasilkan
air yang layak minum. Kemudian Sir Francis Bacon dengan dua puluh bejananya. Sir
Humphry Davy, Lambuschini dan Huxtable mengamati bagaimana tanah menyerap kotoran
ternak, dan Fuch melihat lempung tertentu mengeluarkan kalium dan natrium bila diberi
perlakuan gamping kapur. Pelan tapi pasti, manusia makin mencoba mengerti.Abad 19
manusia menapaki arah yang tepat. Berawal dari kerja Spence (asal New York) yang
memberi perlakuan amonium sulfat pada kolom pasir-lempung, dan ternyata menghasilkan
gips pada eluetnya. Kemudian Thompson dan Way, profesor kimia, melanjutkan penemuan
tadi (1850-1854) dan mengamati bahwa tanah dapat mempertukarkan basa : amonium,
kalsium dan magnesium.
 Tonggak besar berikut setelah Spence-Thompson-Way, ialah pembuatan resin
penukar ion organik sintetik, oleh Adams-Holmes/1935, yang setelah Perang Dunia menjual
hak patennya itu ke AS. Penukar ion hasil polikondensasi makin digantikan produk
polimerisasi, tahun 1945 D’Alelio menemukan cara pemasukan sulfonat ke polistirena
terikat silang. Begitulah perkembangan iptek pertukaran ion makin cerah, tak ada yang
sanggup mencegahnya. Dan sejak akhir Perang Dunia II, bidang penukar ion makin melejit
pengembangan serta penerapannya. (Konrad Dorfner, anton. J. Hartomo, 1995). Jenis-jenis Resin Penukar ion
 Dalam perkembangannya, penukar ion berawal dari bahan anorganik industri, tetapi
sekarang kedudukannya diambil alih oleh resin. Berbagai resin itu tersedia dan terus
meningkat jumlah serta mutunya. Namun demikian bahan anorganik , karena kuatnya sifat
mekanis – termal – kimia serta penyingkapannya atas gejala-gejala dalam tanah, dalam
dasawarsa belakangan kembali tampil kokoh. Ada juga penukar ion dekstran, penukar ion
basis karbon, penukar ion cair dan sebagainya dengan peluang teknologis hebat. Membran
penukar ion pun makin marak piawai. Berbagai jenis penukar ion tersebut antara lain :

>Penukar Ion Sintetik
Sifatnya berpangkal pada tiga faktor: bahan mentah kerangka/matriks, jembatan
pengikatsilang, serta jenis dan jumlah ionnya. Ada yang berjenis kation, anion,
maupun amfoter. Pembuatannya banyak secara polimerisasi, memberikan stabilitas
termal dan kimia lebih baik dari pada polikondensasi.Pada jenis penukar kuat,
misalnya stirena bersama divinil benzen (DVB) dipolimerisasi, sedangkan untuk
penukar kation asam lemah memakai DVB dan asam akrilat/metakrilat. Resin
polikondensasi sering kali tersusun atas fenol dan formaldehida.

>Resin Jenis Gel
Pada polimerisasi pembentukan kerangka penukar ion, dapat diperoleh gel, suatu
jalinan seragam elastik berkandungan pelarut. Bila pembentuk ikat silangnya relatif
sedikit, ia akan mekar hebat dalam pelarut (dan kuat mekanisnya juga terpengaruh).
Pengertian porositasnya bersifat terpendam atau laten.

>Resin Makropori (makroretikuler)
Pada polimerisasinya digunakan pelarut, maka struktur matriksnya berpori,
berpermukaan luas, dapat disulfonasi banyak, lebih tahan kejutan osmotik. Ukuran
pori dapat beratus nanometer dengan luas permukaan beratus meter persegi tiap
gram.

>Resin Isopori
Penukar ion ini berstruktur pori serta ikat silang diubah sehingga ukuran pori
seragam. Pengikatsilangan agak melambat tetapi seragam, kapasitas lebih besar,
regenerasi lebih efisien, biaya kinerja murah. Juga sesuai sebagai penukar anion
untuk membuang silikat dari larutan. Penyidikan atas pilihan penukar ion
berdasarkan porositas dapat sesuai monomer yang dipakai, porositasnya merupakan
fungsi kapasitas penahan air bentuk khloridanya, serta gugus ionogeniknya.

>Penukar Ion ”Jangat”
Resin sintetik dapat dibuat dalam bentuk selain bead dan granul, yaitu film, serat,
kain, pipa, busa, plat dsb. Bagi keperluan khromatografi khusus, dibuat resin
pelikuler (jangat) yang terdiri atas lapis tipis yang tertaut dalam bead gelas. Dengan
demikian, bahan tahan tekanan tinggi dan penukar ionnya berkinerja kinetik cepat
dan pemisahannya cepat. Pembuatannya tidak sukar dan ukuran bead gelasnya
sekitar 50 mikron.

> Resin Penukar Ionogenik Parsial
Walau gagasan pertamanya sudah terlontar sejak 1952 (D.K Hale) namun
pengembangan khromatografi penukar ion baru berarti pada tahun 1969 (Skafi &
Lieser) yakni dalam resin tersulfonasi basis kopolimer S-DVB ikat silang, sehingga
difusi partikel ditekan dan kesetimbangan tercapai cepat. Kemudian dikembangkan
jenis makropori tersulfonasi parsial, yang stabil, dimana kandungan cairan sama tak
tergantung jenisnya, dan yang sesuai untuk khromatografi aliran-bertekanan
moderen. Khromatografi ion berkembang seiring dengan terciptanya resin
berkapasitas penukar kation amat rendah (ikat silang 2%). Suhu dan waktu sulfonasi
mempengaruhi kapasitas bahan, dan dengan optimisasinya dengan kandungan DVB
resin maka kinerjanya terjamin. Efisiensi khromatografi penukar ion ditingkatkan
dengan menambah panjang jejak ion ke daerah serapan (sorpsi).  Penukar Kation Asam Kuat Jenis Sulfonat
Jenis penukar kation sulfonat bermatriks stirena-DVB (ikat silang) penting karena
dalam industri digunakan untuk penghilangan kesadahan air. Produksinya tidak
sederhana, termasuk persyarat bead sempurna tanpa retakan. Pembuatan reaksi
sulfonasi menghasilkan ion hidrogen sebagai ion lawan. Dengan perlakuan larutan
NaOH, penukar ion diubah menjadi bentuk Na+
. Pengubahan ini harus sempurna,
sebab sisa ion hidrogen didalamnya memicu kororsi.

>Penukar Kation Asam Lemah Jenis Karboksilat
Gugus karboksilatnya terdiri atas komponen kopolimer, yakni asam
akrilat/metakrilat yang terikat silang – DVB. Karena selektif ion kalsium dan
magnesium, regenerasinya memakai NaCl tidak efektif. Penukar ini sesuai untuk
menghilangkan kation dari larutan basa atau memecah garam alkali lemah, kation
bervalensi banyak. Dengan mengubah struktur, ia dapat memecah garam kalium dan
natrium pula. Jenis akrilat lebih asam kuat daripada metakrilat, maka bermanfaat
bagi perlakuan air terutama pengurangan alkalinitas.

>Penukar Kation Berarsen dan Fosfor
Walaupun jenis ini tak terlalu banyak terapan industrinya, katakan yang bergugus
asam fosfonat, forfonit, fosfinat, fosfat, lagipula memang agak mahal, namun ada
pemakaian penting yakni pada pemisahan unsur tanah jarang.

>Penukar Kation Jamak Fungsi
Penukar kation berion banyak ini bergugus ionik yang berbeda dua atau lebih
namun muatannya sama (misal sulfonat dan karboksilat). Penjelasan atasnya lebih
bernuansa akademik daripada komersial, walaupun Rusia memproduksinya untuk
penggunaan khusus (Kation KBU-1).  Penukar Anion Amonium Kuartener Basa Kuat
Penukar ion ini dibuat dengan cara khlorometilasi kopolimer S-DVB lalu diubah
dengan amina tersier. Produknya amat stabil dan berkapasitas besar, bahkan karena
berupa basa kuat maka dapat bertukar silika dan karbonat. Jenis ini mudah diubah
(regenerasi) dari khlorida menjadi hidroksida memakai NaOH, tetapi agak sukar
dengan Na2CO3 dan nyaris mustahil memakai amonia. Resin jenis ini baik untuk
terapan suhu tinggi (panas).

>Penukar Anion Jenis Amino
Resin jenis ini sangat beraneka ragam produk, komposisi dan sifatnya. Gugus
ionorganiknya dapat berupa amina primer, sekunder maupun tersier (yang terakhir
itu polifungsi). Penukar ion basa lemah klasik, hanya mampu bertukar anion kuat
semisal HCl dan H2SO4 namun tidak dengan SiO−23 atau HCO−3. Namun penukar
begini dapat diubah kebentuk hidroksil oleh basa lemah. Produk komersial bentuk
khloridanya mudah terhidrolisis dan gugus ionogenik basa lemah tak bertukar
dengan anion garam netral.

>Penukar Anion Jenis Piridin
Polimer berjenis gel bergugus aktif piridin merupakan penukar anion basa lemah.
Bahan demikian tahan kimia, termal dan radiasi, juga bagus ciri kinetiknya. Penukar
anion poli (vinil piridin) makropori lebih stabil mekanik dan osmotik, sifat
kinetiknya lebih baik daripada yang gel. Jenis polifungsi baik sebagai penyerap
ekstraktif logam molibdenum, wolfram, emas dsb (kapasitas tinggi dan tahan kimia)
serta selaku katalis. Resin bergugus piridin dikembangkan bagi tujuan khusus.
Penukar ion dapat berada dalam aneka bentuk khas, dapat diubah-ubah dari satu ke
lainnya, sesuai komposisi larutan, perlakuan dan selektivitas yang dikehendaki,
menururt masalah dan terapannya. (Konrad Dorfner, Anton. J. Hartomo, 1995)

Jual Pasir Silika Untuk Aquascape | Macam-macam Senyawa Silica

Jual Pasir Silika Untuk Aquascape | Macam-macam Senyawa Silica

MACAM-MACAM SENYAWA SILICA

Jual Pasir Silika Untuk Aquascape | Macam-macam Senyawa Silica

 Silika merupakan hasil polimerisasi asam silikat yang tersusun dari rantai satuan SiO4
tetrahedral dengan formula umum SiO2. Di alam senyawa silika ditemukan dalam beberapa
bahan alam, seperti pasir kuarsa, gelas, dan lain sebagainya. Silika sebagai senyawa yang
terdapat di alam berstruktur kristalin, sedangkan sebagai senyawa sintesis adalah amorf.
Sintesis senyawa silika dapat dibuat dari larutan silikat atau dari pereaksi silan. Silika gel
adalah sebagai salah satu senyawa silika sintesis yang memiliki struktur amorf. Silika gel
merupakan salah satu bahan kimia berbentuk padatan yang banyak dimanfaatkan sebagai
adsorben. Hal ini disebabkan oleh karakteristik dari senyawa silika, antara lain: sangat inert,
hidrofilik, mempunyai kestabilan termal dan mekanik yang tinggi serta relatif tidak
mengembang dalam pelarut organik apabila dibandingkan dengan padatan resin polimer
organik. Selain itu, silika juga mempunyai kelebihan pada bagian struktur internal, ukuran
partikel, porositas, luas permukaan, ketahanan dan polaritasnya yang baik.
 Sifatnya sebagai penjerap atau disebut dengan adsorpsi yang disebabkan oleh
keberadaan situs aktif pada permukaannya. Sehingga silika dapat bermanfaat sebagai
penjerap uap air pada penyimpanan bahan-bahan yang bersifat higroskopis (menyerap air).
Pada silika gel yang digunakan sebagai adosorben uap umumnya ditambahkan senyawa
kobalt (Co) sebagai prekursor untuk mengetahui kapasitas uap air yang terjerap.
Sungguhpun demikian, silika gel juga mempunyai beberapa kelemahan tersendiri.
Kelemahan tersebut adalah disebabkan pada permukaan silika gel mempunyai gugus aktif
hanya berupa gugus silanol (-SiOH) dan siloksan (Si-O-SiO). Gugus silanol ini mempunyai
sifat keasaman yang rendah, dan juga mempunyai unsur oksigen yang berperan sebagai
atom donor yang sifatnya lemah (Tokman, 2013). Akan tetapi dengan adanya gugus aktif
tersebut memungkinkan terjadinya modifikasi. Modifikasi tersebut dilakukan dengan
menambahkan pereaksi dan memberi satu perlakuan sifat fisiknya. Hal ini yang
menyebabkan secara sintesis dapat diperoleh berbagai macam senyawa silika (Sulastri,
2010).  Setiap mineral silika disusun oleh oksigen dan silikon, kecuali kuarsa. Secara umum,
silika terbentuk dari bebatuan yang terbagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok
ferromagnanesium dan non-ferromagnesium. Macam mineral silikat dapat digolongkan
berdasarkan komposisi kimianya. Mineral silikat ferromagnesian adalah mineral silikat
yang mengandung ion besi dan atau magnesium di dalam struktur mineralnya. Mineralmineral
silikat yang tidak mengandung ion-ion besi dan magnesium disebut mineral non
feromagnesian. Mineral-mineral silikat feromegnesian dicirikan oleh warnanya yang gelap
dan mempunyai berat jenis antara 3,2 sampai 3,6. Sebaliknya mineral-mineral silikat non
feromagnesian pada umumnya mempunyai warna terang dan berat jenis rata-rata 2,7.
perbedaan tersebut terutama disebabkan oleh ada tidaknya unsur besi didalam mineral
tersebut.
Olivin adalah mineral silikat feromagnesian yang tersebentuk pada temperatur tinggi,
berwarna hitam sampai hijau kehitaman, mempunyai kilat gelas dan pecahan konkoidal.
Umumnya menunjukan kenapakan butiran bentuk relatif kecil dan bundar. Olivin disusun
oleh tetra hidra tunggal yang diikat bersama oleh campuran ion besi dan magnesium yang
merangkai atom oksigen bersama-sama. Mineral ini tidak mempunyai bidang belahan
strktur atomnya membentuk jaringan tiga dimensi sehingga tidak membentuk bidang yang
lemah.
Piroksin, berwarna hitam, opak, dengan bidang belahan dua arah membentuk sudut
900
 . Strktur kristalnya disusun oleh rantai tunggal tetrahedra yang diikat bersama-sama
dengan ion-ion besi dan magnesium. Karena ikatan silikon oksigen lebih kuat daripada
ikatan antara struktur silikat, maka firoksin mudah terbelah sejajar dengan rantai silikat.
Piroksin merupakan salah satu mineral yang dominan dalam batuan beku basalt yang
merupakan batuan yang umumpada kerak samudera. Hornblende merupakan mineral yang umum dikelompok amfibol.
Mineral ini umumnya berwarna hijau gelap sampai hitam. Belahan dua arah membentuk
sudut 600
 dan 1200
. didalam batuan, hornblende berbentuk prismatik panjang. Bentuk inilah
yang umumnya membedakan dengan firoksin yang umumnya berbentuk prismatuik
pendek. Hornblende umunya dijumpai pada batuan yang menyusun kerak benua.
Biotit merupakan anggota dari mika yang berwarna gelap karena kaya akan besi.
Seperti mineral mika lainnya, biotit disusun oleh struktur lebaran yang memberikan belahan
satu arah. Biotit mempunyai warna hitam mengkilap yang membedakan dari mineral
ferromagnesian lainnya.
Moskovit adalah jenis mineral mika yang sangat umum. Berwarna terang dengan
kilap seperti mutiara (pearly) dan seperti mineral mika lainnya belahannya satu arah.
Didalam batuan muskovit sangat mudah dikenali karena sangat bercahaya.
Feldpart merupakan huruf mineral yang sangat umum, dapat terbentuk pada rentang
temperatur dan tekanan yang besar. Group mineral feldspart mempunyai sifat fisik yang sama. Mineral ini mempunyai bidang belahan dua arah dan membentuk sudut hampir 900
,
relatif keras dan kilap bervariasi antara kilap kaca sampai mutiara. Didalam batuan mineral
ini dikenali dengan bentuknya yang rektangular dan permukaan yang licin. Struktur mineral
feldspard adalah rangkaian tiga dimensi dari atom oksigen bergabung dengan atom silikon.
Seperempat dari ataom silikon tergantikan oleh atom aluminium. Perbendaan valinesi
antara aliminium (+3) dan silikon (+4), menyebabkan terjadinya inklusi 1 atau lebih ion-ion
seperti potasium (-1), sodium (-1) dan kalsium (+2). Karena adanya perbedaan inklusi
didalam strukturnya, mineral feldspard dapat dibedakan menjadi dua macam.
 Mineral ortoklas merupakan mineral feldspar dengan ion potasium didalam struktur
kristalnya. Plagioklas feldspar adalah mineral feldspar dengan ion kalsium dan atau sodium
didalam struktur kristalnya. mineral ortoklas berwarna krem terang sampai merah jambu,
sedangkan plagioklas berwarna putih sampai abu-abu terang. Meskipun keduanya
mempuntai warna yang berbeda tetapi warna tidak dapat dijadikan sebagai dasar untuk
membedakannya. Salah satu sifat fisik yang dapat membedakannya adalah adanya striasi
yang sejajar pada mineral plagioklas yang tidak dijumpai pada mineral ortoklas.
Kuarsa merupakan mineral silikat yang hanya disusun oleh silikon dan oksigen.
Mineral kuarsa juga sering disebut silika karena komposisinya SiO2. karena struktur kuarsa
mengandung dua atom oksigen untuk tiap atom silikon, maka tidak dibutuhkan lagi ion
positif untuk menjadikan mineral kuarsa ini netral. Struktur kristak kuarsa membentuk
jaringan tiga dimensi yang lengkap antara ion oksigen disekitar ion silikon, sehingga
membentuk suatu ikatan yang kuat antara keduanya. Akibatnya kuarsa tidak mempunyai
bidang belahan, sangat keras dan resistan terhadap proses pelapukan. Kuarsa mempunyai
belahan konkoidal. Pada bentuknya yang sempurna kuarsa sangat jernih, membentuk
kristal eksagonal dengan bentuknya piramidal. Warna mineral kuarsa sangat bervariasi
tergantung pada proses pengotoran pada waktu pembentukannya. Variasi warna
menyebabkan adanya bermacam mineral kuarsa. Mineral kuarsa yang umum adalah kuarsa
susu (putih), kuarsa asap (abu-abu) kuarsa rose (ping), ametis (purple) dan kristal batuan
(clear).

ADY WATR jual pasir silika untuk aquascape - jual pasir silika untuk aquarium, jual pasir silika untuk filter air .

Untuk info dan pemesanan hubungi : 

022-7239019
0856 2476 9004
0856 2476 9005
0857 2352 9677
0813 2259 9149
Pin BB: 29d2de88

e-Mail:
adywater@gmail.com
adysaputro23@ymail.com

Kantor : 

Jakarta:
Jalan Kemanggisan Pulo 1, No. 6, RT: 01 Rw: 08 Kelurahan Pal Merah, Kecamatan Pal Merah. Jakarta Barat
Kode Pos: 11480

Bandung:
Jalan Mande Raya Bo 26, Cikadut, Cicaheum Kota Bandung

Surabaya :
Jalan S. Parman IVA No.8 Waru Sidoarjo  ( Depan Pendopo Lama Waru Sidoarjo ) Daerah Belakang R.S Mitra Keluarga Waru Sidoarjo

(Telp : 081330447814 ) 

Harga Resin Kation Anion - Jual Resin Lewatit - Harga Resin Kation Surabaya

Harga Resin Kation Anion - Jual Resin Lewatit - Harga Resin Kation Surabaya

TEKNIK SEPARASI DALAM PENGOLAHAN AIR DENGAN MENGGUNAKAN
RESIN PENUKAR ION (ION EXCHANGE)






Pada umumnya pertukaran ion digunakan untuk menghilangkan beberapa senyawa
organik, misalnya pada suatu proses kimia di industri akan dihilangkan senyawa organik
yang memiliki bau, warna, dan rasa. Banyak sekali aplikasi/penerapan dari Ion Exchange,
beberapa contoh dari penerapan resin penukar anion adalah untuk purifikasi/pemurnian air
atau suatu cairan meliputi beberapa proses yaitu proses desalinasi, demineralisasi, dan
dekolorisasi.
Berikut ini adalah beberapa contoh tersebut dan penjelasan aplikasi dari Ion
Exchange anion atau resin penukar anion.
1. Desalinasi
Desalinasi, desalination atau desalinization adalah proses yang menghilangkan kadar
garam berlebih dalam air untuk mendapatkan air yang dapat dikonsumsi binatang, tanaman
dan manusia. Proses desalinasi ini juga dilakukan menggunakan penukar-anion. Secara
aplikatif dari proses ini biasanya dilakukan oleh industri yang berlokasi di sekitar laut atau
di peisir pantai, sehingga untuk pemenuhan kebutuhan air industri baik untuk air proses,
maupun air untuk semua keperluan di industri dapat dipenuhi dengan melakukan
pemurnian air laut secara desalinasi.
Salah satu jenis alat ion exchange yang bernama resin penukar-anion Relite MG 1/P
mampu memisahkan sulfat dalam air laut guna mencegah pembentukan kerak kalsium
sulfat pada heat exchanger. Resin tersebut menunjukkan selektivitas sulfat yang tinggi
dalam air laut sintetis. Resin yang telah dipakai dapat diregenerasi menggunakan air asin
yang dipekatkan dengan asam hingga mencapai pH 4. Untuk waktu pemakaian dan
regenerasi yang sama, faktor konsentrasi desalinasi (misalnya 2 hingga 4) menaikkan
konsentrasi klorida dalam air asin yang diblowdown. Dengan faktor konsentrasi yang tetap,
kenaikan laju alir (pengurangan waktu pemakaian dan regenerasi) memperendah efisiensi
regenerasi dan menaikkan pemisahan sulfat. Akibat kelarutan kalsium sulfat yang bersifat
terbalik tersebut, temperatur air asin yang tinggi memerlukan pemisahan sulfat yang lebih
banyak, yang dapat dicapai dengan mengurangi laju alir air laut. Pengurangan laju alir tersebut membutuhkan peralatan yang lebih besar dan resin yang lebih banyak, sehingga
biaya modal bertambah. Untuk pabrik desalinasi dengan kapasitas produksi 1 juta gallon
per hari dan faktor konsentrasi sebesar 2, biaya pemisahan sulfat meliputi biaya resin dan
biaya peralatan. Biaya tersebut bervariasi dari $0.246 hingga $0.356/kgalon (per-ribu galon
air yang diproduksi) karena temperatur maksimum air asin berubah dari 140°C menjadi
180°C.
(referensi : Mirna Rahmah Lubis, Li Zhu, Cesar B. Granda Jurusan Teknik Kimia,
Universitas Texas A&M)
2. Demineralisasi
Demineralisasi atau deionisasi adalah suatu sistem pengolahan air dengan
pertukaran ion (ion exchange) melalui media ion exhange resin. Sistem ini mampu
menghasilkan air dengan tingkat kemurnian yang sangat tinggi (Ultra Pure Water) dengan
jumlah kandungan zat-ionic dan an-ionic mendekati nol sehingga mencapai batas yang
hampir tidak dapat dideteksi lagi. Demineralisasi ini hampir serupa dengan desalinasi,
karena sama-sama menukar ion garam, namun pada proses demineralisasi ini ion yang
ditukar bukan hanya ion garam saja, tapi juga berbagai macam ion logam yang hendak
dihilangkan dari suatu senyawa yang dilewatkan ke dalam resin.
Salah satu aplikatifnya adalah resin penukar ion pada sistem air bebas mineral (GCA
01) RSG-GAS. Resin penukar ion pada proses pembuatan air bebas mineral berfungsi
untuk mengambil pengotor air dengan cara pertukaran ion yang bermuatan sama. Kation
yang ada dalam air akan dipertukarkan/diambil dengan kation resin sedangkan anion dalam
air akan dipertukarkan dengan anion resin. Di dalam kolom resin penukar kation, garamgaram
yang terlarut di dalam air dikonversi menjadi asam-asam mineral masingmasing
melalui pertukaran kation-kationnya dengan ion H+. Dari sini terbentuk asam karbonat dari
kesadahan karbonat (carbonat hardness). Asam karbonat pecah menjadi air dan karbon
dioksida bebas. Mekanisme reaksi yang terjadi dalam kolom resin penukar kation adalah
sebagai berikut :

 Lewatit-2H+ +Ca(HCO3)2 → Lewatit-Ca + 2H2CO3
H2CO3 → H2O + CO2↑
Lewatit-2H+
 + MgSO4 → Lewatit-Mg + H2SO4
 Lewatit-2H+
 + CaCl2 → Lewatit-Ca + 2HCl
Di dalam kolom resin penukar anion, anion pengotor air seperti SO4-2, Cl- yang ada
dalam air dipertukan dengan OH- dari resin penukar anion. Mekanisme reaksi yang terjadi
dalam kolom resin penukar anion adalah sebagai berikut:
Lewatit-2OH + H2SO4 → Lewatit-SO4 + 2H2O
Lewatit-OH + HCl → Lewatit-Cl + H2O

3. Dekolorisasi
Dekolorisasi atau deodoriasi adalah suatu proses untuk menghilangkan warna pada
suatu senyawa. Contoh aplikatifnya adalah dekolorisasi gula cair dengan resin penukar ion
basa kuat dan karbon aktif. Untuk dekolorisasi ini biasanya digunakan pula karbon aktif,
sehingga produktivitasnya lebih besar karena karbon aktif juga memiliki sifat yang mampu
menghilangkan warna dari suatu senyawa. Dan gabungan penukar ion dan karbon aktif ini
digunakan pada proses dokolorisiasi gula cair.
Penukar ion basa kuat dan karbon aktif dilakukan proses dekolorisasi terhadap gula
cair hasil fraksinasi dengan perlakuan 2 jenis resin masing-masing dengan kapasitas 1,4
meq per mL (IRA 400) dan 1,0 meq per mL (IRA 900). Kedua jenis resin tersebut memiliki
ion aktif dalam bentuk Cl
-
. Proses dekolorisasi dilakukan dengan memasukkan resin
kedalam kolom gelas stinggi 60 cm dengan diameter 1,128 cm. Volume resin sebanyak 50
ml. Laju alir yang digunakan sebesar 6 BV (Bed Volume) per jam dan jumlah umpan
sebesar 6 BV. Proses dekolorisasi dilakukkan pada suhu 65
o
C. Larutan gula cair hasil
dekolorisasi resin ini selanjutnya akan digunakan sebagai bahan perlakuan karbon aktif. 

ADY WATER jual resin anion kation .

Untuk info dan pemesanan hubungi : 

022-7239019
0857 2352 9677
0856 2476 9004
0856 2476 9005
0813 2259 9149
Pin BB: 29d2de88

website kami : http://goo.gl/gtJR6q

e-Mail:
adywater@gmail.com
adysaputro23@ymail.com

Kantor : 

Jakarta:
Jalan Kemanggisan Pulo 1, No. 6, RT: 01 Rw: 08 Kelurahan Pal Merah, Kecamatan Pal Merah. Jakarta Barat
Kode Pos: 11480

Bandung:
Jalan Mande Raya Bo 26, Cikadut, Cicaheum Kota Bandung

Surabaya :
Jalan S. Parman IVA No.8 Waru Sidoarjo  ( Depan Pendopo Lama Waru Sidoarjo ) Daerah Belakang R.S Mitra Keluarga Waru Sidoarjo Telp : 081330447814 )